Info Cimahi
Headlines News :
Diberdayakan oleh Blogger.

Latest Post

Longsor Terjang Kecamatan Rongga KBB, Satu Orang Tewas

Written By Cimahi City on 2013/12/21 | 15.00


Usep (48), warga Kampung Pasir Janggot RT 3 RW 14 Desa Cibitung, Kecamatan Rongga tewas setelah tertimbun tanah longsor pada Kamis (19/12/2013) dinihari. Longsor tersebut membuat rumah Usep hancur dan tiga rumah warga lainnya rusak berat.

Menurut Rustandi Engkon (35), seorang warga, longsor terjadi pada pukul 01.00 dinihari. "Ada getaran tanah terasa serta bunyi pepohonan yang terdengar patah. Tiba-tiba tanah bergerak," ujarnya saat ditemui "PRLM" di lokasi kejadian, Kamis (19/12/2013). 

Saat keluar dari rumahnya, Rustandi melihat rumah Usep telah tertimbun tanah dan material bangunan. "Yang punya rumah berteriak sehingga warga langsung melakukan pertolongan dengan menggali dan menyingkirkan tanah," ucapnya.

Namun nahas, nyawa Usep tak tertolong setelah berhasil dievakuasi warga dari timbunan tanah dan puing-puing rumahnya yang runtuh.

"Sedangkan isteri Usep, Elom (40) serta sang anak Neneng (20) menderita luka ringan," kata Rustandi.
Sementara itu, beberapa warga lain yang tinggal ditiga rumah yang turut diterjang longsor dalam kondisi selamat. Rustandi mengaku tak melihat tanda akan terjadinya musibah sebelum kejadian.

"Sebelumnya tak ada retakan tanah. Hanya hujan lebat yang terus mengguyur kampung," ucapnya. 

Berdasarkan pantauan "PRLM", lokasi rumah korban longsor berada di tebing bukit. Tak pelak, pergerakan tanah pada tebing berdampak kerusakan dan kehancuran rumah warga disekitarnya. 

Puing rumah yang hancur dan rusak terlihat dikumpulkan oleh warga dibantu anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, TNI, Polri. 

Satu Bekchoe atau alat berat juga mengeruk timbunan tanah yang menutup jalan. Selain korban jiwa, longsor sempat memutus akses jalan Cipongkor menuju Gunung Halu serta Rongga. Begitu pun dari arah sebaiknya.

Setelah dilakukan pengerukan, pada pukul 13.30 WIB, jalan kembali bisa dilalui warga. Tak hanya Kampung Janggot, sejumlah tempat lain di wilayah Desa Cibitung juga mengalami longsor seperti Cisarua, Cibaros, Sukamanah, Citali, Batununggul, Pasir Dadali. Setelah dilakukan pengerukan, pada pukul 13.30 WIB, jalan kembali bisa dilalui warga. (A-201/A-89)***

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/263014

2.000 Pekerja di Kab. Bandung Barat Terancam PHK


Sebanyak 1.500 hingga 2.000 pekerja di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) setelah penetapan upah minimum kabupaten (UMK 2014). Yang paling terancam adalah pekerja dari industri padat karya.

Paling tidak, ancaman PHK tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) KBB, Joni Tjakralaksana, Minggu (15/12) lalu. "Kami sudah mendapatkan informasi itu. Informasi tersebut hanya berasal dari perusahaan yang menjadi anggota Apindo. Kalau di luar Apindo, saya tidak tahu. Mungkin bisa lebih besar lagi jumlahnya," katanya di Ngamprah.

Joni mengatakan, perusahaan-perusahaan padat karya cenderung menambahkan permesinan untuk mengakali peningkatan UMK. Sebab, katanya, penggunaan mesin lebih ekonomis karena mengurangi anggaran gaji.

Sumber: http://klik-galamedia.com

Warga Cimahi Mengeluh Kelangkaan Gas 3 kg



Sejumlah warga di Kota Cimahi mengeluh, karena sejumlah pangkalan gas mengalami kelangkaan elpiji 3 kg. Diperkirakan, kelangkaan tersebut disebabkan rayonisasi oleh Pertamina yang sudah diberlakukan sejak bulan Desember ini.Pernyataan tersebut disampaikan anggota Komisi II DPRD Kota Cimahi, Supiyardi. Dirinya mendapatkan laporan dari warga dan pengelola pangkalan gas. Menurutnya, rayonisasi tersebut malah dapat mengganggu pasokan gas untuk warga, padahal dalam waktu dekat kebutuhan elpiji diprediksi akan meningkat menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Sudah hampir satu bulan terakhir gas tabung 3 kg langka di Cimahi. Sudah pasti yang akan dirugikan adalah masyarakat kecil yang sudah terbiasa menggunakan gas ukuran 3 kg," kata Supiyardi saat ditemui di ruang kerjanya, Gedung DPRD Kota Cimahi, Jln. Djulaeha Karmita, Kamis (19/12).

Lebih jauh ia menjelaskan, saat ini yang mengalami kelangkaan elpiji 3 kg ada lima wilayah. Yakni Melong, Leuwigajah, Cibeureum, Utama, dan Cibeber. Meski harga elpiji ukuran 3 kg dari agen dipatok Rp 12.750 per tabung, tetapi warga cukup kesulitan mendapatkannya.

Ia menegaskan, seharusnya rayonisasi belum saatnya diberlakukan oleh Pertamina karena akan mengakibatkan kelangkaan seperti yang terjadi saat ini. Untuk itu, pihaknya akan bertemu dengan beberapa instansi terkait, termasuk Pemerintah Kota Cimahi untuk menyelesaikan permasalahan ini. "Kami juga mengimbau kepada agen untuk tidak memanfaatkan situasi sulit ini dengan menimbun pasokan elpiji 3 kg, karena akan semakin menyulitkan masyarakat yang membutuhkannya," ujarnya.

Meningkat

Sementara itu, seorang warga Melong, Tuti Sumiati (38) mengaku cukup kesulitan untuk mendapatkan gas ukuran 3 kg. Kalaupun ada, dirinya harus mengantre cukup lama.

Ia juga menambahkan, di tingkat pedagang harga elpiji tabung 3 kg berada di kisaran Rp 15.000 per tabung. Ia berharap instansi terkait segera mengatasi hal ini, mengingat kebutuhan akan elpiji bisa meningkat menjelang akhir tahun ini.

"Pemerintah saya harapkan segera mengatasinya, agar kelangkaan elpiji tidak terus terjadi. Saya juga mengharapkan elpiji ukuran 3 kg masih di bawah harga standar, karena sebagai ibu rumah tangga, uang yang saya miliki harus bisa dibagi dengan kebutuhan yang lainnya," tandasnya.

 sumber: http://klik-galamedia.com

Atty Minta Ada Pemetaan Rawan Bencana di Cimahi


Wali Kota Cimahi Atty Suharti meminta dinas terkait segera membuat pemetaan mengenai titik mana saja yang rawan terjadi bencana.

Hal itu dikatakan Atty seusai mengunjungi kediaman korban bocah yang hanyut pada Kamis (19/12/2013) malam. Diakuinya, curah hujan kemarin sangat tinggi sehingga menimbulkan bencana di wilayahnya, termasuk menyebabkan satu orang tewas akibat terbawa hanyut sungai.

"Kami ikut prihatin atas kejadian kamis kemarin akibat tingginya intensitas hujan sehingga menyebabkan satu orang tewas,"ujar Atty.

Atty mengimbau warga untuk berhati-hati mengingat intensitas hujan masih tinggi. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya sudah menurunkan Satlak dan instansi terkait lainnya untuk memantau kondisi Kota Cimahi.

"Saya meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk memetakan titik mana saja yang bisa menyebabkan bencana agar bisa diantisipasi sedini mungkin supaya tidak berdampak terhadap warga," jelasnya.

Dia menambahkan, Pemkot telah menganggarkan dana tak terduga yang totalnya mencapai Rp1,5 miliar yang bisa digunakan untuk memperbaiki segala infrastruktur yang rusak akibat bencana. Dana itu juga dapat digunakan untuk memperbaiki rumah warga yang mengalami kerusakan.

"Kami masih melakukan pendataan untuk meningkatkan status waspada, tapi yang paling penting adalah bagaimana kesiapan warga dalam mengatasi bencana supaya tidak lagi menimbulkan korban jiwa," pungkasnya. [hus]


Sumber: http://www.inilahkoran.com

Ujug-ujug Meremas, Satpam Departement Store Dipolisikan SPG

Written By Cimahi City on 2013/12/20 | 20.00


Seorang satpam berinisial IR (18) dilaporkan ke pihak berwajib, karena dituduh telah melakukan tindakan tidak senonoh terhadap LHA (20), seorang Sales Promotion Girl di sebuah Departement Store di kawasan Antapani, Kota Bandung.

Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (8/12/2013), sekitar pukul 18.00, ketika korban selesai istirahat kerja dan ingin masuk ke Departement Store tempat dirinya bekerja melalui pintu dekat ruang Satpam.
"Waktu ada Bu Imas, security lainnya, saya masuk ke dalam dan menanyakan supervisor buat absen. Tiba-tiba IR keluar dan melakukan pelecehan, dengan meremas bokong saya," kata LHA saat diwawancarai di Mapolrestabes Bandung, Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis (19/12/2013).

Setelah mendapatkan pelecehan seksual tersebut, justru IR langsung pergi begitu saja. Karena merasa dilecehkan, korban pun melaporkan hal ini kepada security lainnya yaitu Ibu Imas.

"Tapi Ibu Imas malah suruh saya laporan ke supervisor, seperti lepas tanggung jawab," katanya.

Setelah kejadian tersebut, LHA pulang dan melaporkan kejadian itu kepada suaminya. Suami LHA pun berinisiatif menelepon temannya yang juga seorang pengacara untuk membantunya. 

Akhirnya mereka bertiga pun datang kembali ke departement store tempat LHA bekerja di Jalan Purwakarta, Kecamatan Antapani, Kota Bandung. Meski diadakan mediasi, pihak keamanan toko mempersialakn melapor ke polisi.

Atas dasar itulah, secara resmi pihaknya pun langsung membuat laporan ke Polrestabes Bandung sejak Senin (9/12/2013). dan Kamis dipanggil kembali oleh penyidik Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Bandung untuk diperiksa lagi. (A-211/A_88)***

Sumber: http://www.pikiran-rakyat.com/node/263013

Cegah Tawuran, Siswa SMPN 1 Cimahi Disibukan Beragam Kegiatan


Dalam upaya mencegah anak-anak remaja terbawa arus pergaulan yang negatif hampir setiap sekolah menggelar kegiatan pentas seni setiap tahun sekali. Selain itu, pentas seni juga menjadi wadah anak muda untuk mengembangkan dan mengaktualisasikan minat dan bakatnya pada bidang seni dan keterampilan lainnya.

Seperti yang terlihat di SMPN 1 Cimahi, Kamis (19/12) kemarin, hampir semua perwakilan kelasnya mulai dari kelas 7 hingga 9 menyuguhkan segala bentuk kemampuannya. Mulai dari kemampuan keterampilannya dalam memasak makaman dan keterampilan lainnya yang ditampilkan di meja-meja dalam sebuah bazar, hingga kemampuannya berkesenian seperti musik, modeling, dance, pantomim dan teater yang ditampilkan pada sebuah panggung dengan sound system yang cukup membuat suasana meriah.

Dalam penampilan seninya, tidak hanya kesenian modern yang mereka tampilkan, seni tradisional pun mereka bawakan. Sehingga acara pementasan seni itu pun terlihat sangat beragam.

"Kami merasa senang dengan adanya acara pentas seni seperti ini. Karena kami bisa unjuk kemampuan yang sesuai dengan bakat dan kesukaan," ujar Rani salah seorang siswa yang menampilkan sebuah tarian. 

Even tahunan yang digelar sejak pagi hingga sore itu dikatakan Kepala Sekolah SMPN 1, Dra LG Arisuweni MPd, sebagai wadah untuk mengeskplor kemampuan siswa di luar akademis. Kegiatan itu digelar sejak Senin (16/12) dan puncaknya Kamis (19/12).

"Jadi sejak Senin itu anak-anak menggelar audisi macam-macam, mulai dari makanan yang bakal bisa ditampilkan di acara bazar, hingga berbagai macam seni. Setelah lolos audisi, mereka baru bisa tampil pada acara puncak. Dan yang ikut audisi itu masing-masing perwakilan kelas ikut semua," kata Arisuweni. (*)

Sumber: http://jabar.tribunnews.com

Pemkot Cimahi Raih Penghargaan Parahita Ekapraya (Kesetaraan Gender & Pemberdayaan Perempuan)


Pemerintah Kota Cimahi menerima Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Tingkat Pratama Nasional. Penghargaan terhadap kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan itu diserahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada puncak peringatan Hari Ibu 2013 di Gedung Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (18/12).

Usai menerima penghargaan, Wali Kota Cimahi, Hj. Atty Suharti mengaku sangat bersyukur. "Anugerah Parahita Ekapraya ini diberikan karena kita dinilai mengusung pengarusutamaan gender," ujarnya.

Dikatakan Atty, selain pemberdayaan perempuan, penghargaan diberikan karena Pemkot Cimahi memiliki kebijakan terkait perlindungan anak dalam bentuk tekad menjadikan Cimahi sebagai Kota Layak Anak. "Di antaranya Cimahi sudah mendirikan rumah penitipan anak, khususnya bagi keluarga karyawan di lingkungan pemkot dan pembinaan terhadap anak-anak yatim dan telantar," tandasnya.

Dalam pemberdayaan perempuan, katanya, Pemkot Cimahi fokus dalam peningkatan ekonomi dan kesehatan. Salah satu contohnya, kata Atty, Pemkot Cimahi sudah memberdayakan ekonomi sekitar 17.000 perempuan. "Dalam bidang kesehatan, kita juga sangat memperhatikan kesehatan ibu dan anak melalui program posyandu," katanya.

Komitmen PUG

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kota Cimahi, Maria Fitriani menambahkan, Anugerah Parahita Ekapraya merupakan penghargaan yang diberikan kepada lembaga atau pemerintah daerah, yang dinilai telah berkomitmen dan mengimplementasikan strategi Pengarusutamaan Gender (PUG), Pemberdayaan Perempuan (PP), dan Perlindungan Anak (PA) di berbagai sektor pembangunan. Tiga kategorinya adalah utama, madya, dan pratama.

Penghargaan tersebut, katanya, baru pertama kali diterima Kota Cimahi. "Penilaian berlangsung selama setahun terakhir, terutama melihat kebijakan Cimahi yang mencamtumkan unsur gender," ujarnya.

Dikatakannya, program unggulan Kota Cimahi adalah Kota Layak Anak, penyediaan tempat penitipan anak, pemberdayaan perempuan serta pembinaan dan pelatihan perempuan kepala keluarga.

Sumber: http://www.klik-galamedia.com
 
Support : Copyright © 2011. Info Cimahi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger